Ikhtisar Pengajian Pagi Ahad ke 3 PDM Sidoarjo

Oleh Sulton Dedi Wijaya, S.Pd., M.Pd. (PRM Sidomojo-Krian; Majelis Tabligh PDM)

Mukmin Yang Kuat Itu Lebih Baik

FASCO.ID-Setelah vakum beberapa bulan ba’da Ramadhan dan rentetan prosesi Musyda ke 11 akhirnya Pengajian Pagi Ahad ke 3 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo dimulai lagi pagi ini (Ahad, 18/06/23).

Formatur Majelis Tabligh PDM yang didominasi kalangan muda bertalenta yang mendapatkan amanah mengawal acara pengajian segera bergerak cepat melakukan koordinasi dan berbagi tugas sebelum acara dimulai.

Tepat pukul 06.30 WIB, wakil ketua PWM Jatim Al Ustadz Dr. H.M. Sulthon Amien M.M., yang didapuk sebagai narasumber pengajian memasuki ruang utama Masjid An Nur Sidoarjo yang sudah dipenuhi jama’ah. Turut menyambut dan mendampingi Rektor UMSIDA Dr. Hidayatullah, MSi., ketua PDM Prof. Dr. A. Dzo’ul Milal, M.Pd., beserta seluruh jajaran pimpinan yang hadir.

Lima menit berselang, Ustadz Naimul Hajar selaku pewara langsung mengambil pelantang untuk memandu acara kemudian dilanjutkan oleh Ustadz Drs. Achmad Yazid yang ketiban sampur untuk melantunkan ayat-ayat suci Al Quran mengawali acara pengajian.

Tiba gilirannya setelah itu, ketua PDM dalam sambutan iftitahnya mengutip sebuah hadits dari Abu Hurairah “Al mu’minul qowiyyu khoirun wa ahabbu ilallahi minal mu’minidzdzo’ifi. Bahwa seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah (HR. Muslim).”

“Tentu makna dan pengertian ‘kuat’ dalam banyak aspek dan konteks yang positif. Kuat iman dan tauhid, fisik, akademik, dan sebagainya. Dalam relevansinya dengan tema pengajian kali ini adalah kuat dalam konteks ekonomi,” tegas beliau.

Sebelum menutup sambutannya, ketua PDM juga berharap agar Kantor Layanan Lazizmu (KLL) ada di setiap Cabang, Ranting, AUM, Masjid dan Musholla Muhammadiyah. Tentu hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya guna, efektifitas, efisiensi dakwah filantropi di wilayah Sidoarjo.

Baca Juga :  PD Muhammadiyah Dukung Sidoarjo Jadi Tuan Rumah Musyda IMM Jatim
Baca Juga :  Tetap Muslimah, Walau Banyak Tawaran Job Modeling

“Jihad Muhammadiyah dalam bidang pendidikan yang sudah sangat baik tentu harus lebih ditingkatkan. Jihad di bidang kesehatan pun demikian harus lebih baik dari sisi layanan dan kualitas. Dan sekarang saatnya untuk memaksimalkan jihad di bidang ekonomi”, tambah beliau mengutip pesan Prof. Haedar Nashir.

Kemudian beliau mengakhiri sambutannya dengan mengutip surat Al Fushshilat ayat 30, “Alladzi qoluu robbunallahu tsumma istaqomuu tatanazzalu ‘alaihimul malaikatu alla takhofuu wa la tahzanuu, wa absyiru bil jannatillati kuntum tu’adun. “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami yaitu Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka para malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan berilah mereka kabar gembira dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

Pada momentum pengajian kali ini, Lazismu PDM Sidoarjo yang di manajeri Ustadz Hifni Sholihin juga ikut menyerahkan secara simbolis bantuan modal usaha UMKM kepada bapak Sugiono yang kesehariannya menjual roti goreng dan bapak Suwaji penjual ketan sambel dari Wonoayu.

Kiat Bisnis Sukses dan Berkah

Dr. H.M. Sulthon Amien, M.M, yang merupakan sosok Ustadz dan Muballigh yang lahir dari Musholla Al Faruq di daerah Grogol Tulangan Sidoarjo adalah sekaligus Direktur Utama Klinik Parahita yang tersebar diseluruh Indonesia.

Mengawali tema kajian tentang Kiat Bisnis Sukses dan Berkah dengan sebuah cerita inspiratif. Cerita yang dimaksud adalah ketika pak Ciputra ditanya oleh seorang pembawa acara (host) pada suatu kesempatan. Sang host kemudian bertanya kepada pak Cip, “Apa saja faktor yang membuat kebanyakan non-pribumi itu lebih sukses dari pribumi?”

Beliaupun kemudian menjelaskan bahwa ada 3 hal yang membuat hal itu terjadi.

Baca Juga :  Dikky: Saya tidak Nyaleg, Tapi jadi Playmaker atau Pelatih saja
Baca Juga :  Tingkatkan Imun, SD Mukrida Gowes Bareng

“Pertama yaitu bahwa mayoritas pribumi tidak memiliki mindset (pola pikir) bisnis. Merubah pola pikir itu penting agar segala sesuatu itu mudah dan nikmat dalam menjalaninya.

“Yang kedua, lanjut beliau, tidak ada potret bisnis dari orang tua. Guru dan dosennya tidak pernah menyinggung tentang bisnis, apalagi praktik bisnis secara langsung. Anak pada dasarnya akan mempelajari setiap apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan dari lingkungannya. Karena dari situlah ia akan mulai belajar dan merubah pola pikirnya.”

“Yang terakhir, yaitu minimnya jumlah anak-anak yang melanjutkan studi yang fokus ke dunia bisnis.” Yang secara teori dan keilmuan anak-anak yang ingin sukses tentu harus menguasai juga sebelum melakukan implementasi bisnis di bidangnya masing-masing.

Sebelum menutup paparannya, Ustadz Sulthon kemudian mengutip beberapa ayat Al Quran yang berkaitan dengan landasan praktik bisnis dalam Islam yang akan menjadi karakter pebisnis muslim.

Ayat tersebut Sebagaimana tertuang dalam surat Ash Shaf ke 10 dan 11 yang berbunyi, “Ya ayyuhallladzina amanu hal adullukum ‘ala tijarotin tunjikum min ‘adzabin alim. Tu’minuna billahi wa rosulihi wa tujahiduna fi sabilillah biamwalikum wa anfusikum, dzalikum khoirun lakum in kuntum ta’lamun.

“Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, (karena) itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

Dan ayat ke 69 surat Al Ankabut, “Walladzina jahadu fiina lanahdiyannahum subulana, wa innallaha lama’almuhsinin. “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Baca Juga :  Tetap Muslimah, Walau Banyak Tawaran Job Modeling
Baca Juga :  Dapat Makan Siang Gratis dari PD Aisyiyah Sidoarjo, Pengakuan Sopir Angkot Ini Bikin Terenyuh

Apa yang di maksud jahadu fina’? beliau mencontohkan, “ya bisnis (wirausaha) itu sendiri, zakat, infaq, membangun masjid, sekolah dan kemashlahatan lainnya yang dilandaskan untuk mendapatkan ridho Allah SWT.”

Dua pesan penutup beliau, “Setiap anak harus dididik untuk Bermimpi Tentang Kesuksesan.”

“Semoga kajian kali ini membawa inspirasi dan meningkatkan kinerja kita semua untuk menjadi lebih sukses, dunia akhirat.” Aamiin ya Rabbal ‘alamiin


 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

22FansLike
113FollowersFollow
SubscribersSubscribe
- Advertisement -

Latest Articles