Setiap Santri Memiliki Gaya Belajar yang Berbeda, Intip Strategi Guru Mubosta Menerapkan Pembelajaran di Kelas
Belasan guru dari SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin mengikuti Workshop dan Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Vol.2 Bersama BBPMP Jawa Timur di Lembaga Bimbingan Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur, Ketintang, Surabaya pada 9-10 Maret 2023. Acara ini diadakan oleh Komunitas Belajar Angonponik dan diikuti oleh ratusan guru Muhammadiyah se-Sidoarjo.
Dalam acara tersebut, guru-guru diberikan penjelasan lebih lanjut mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka. Karena pada realitanya, dalam satu kelas yang sama, setiap santri memiliki minat, kemampuan, dan cara belajar yang berbeda.
Guru-guru Mubosta dibimbing langsung oleh Pak Kusno dan Bu Al. “Implementasi Kurikulum Merdeka ini akan membantu guru untuk bisa melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi di kelas. Guru bisa mengelompokkan siswa berdasarkan minat, kemampuan, dan cara belajar masing-masing. Jadi, ilmu yang didapat bisa dimaksimalkan oleh masing-masing individu,” ajar Pak Kusno di kelas yang kondusif dan interaktif.
“Kami sangat terbantu dengan adanya acara seperti ini. Sebelumnya pernah ikut pelatihan serupa, tapi kali ini jauh lebih baik penjelasannya. Jadi, kami lebih memahami tentang Kurikulum Merdeka dan bagaimana mengimplementasikannya di kelas.” ungkap Ustazah Febbi.
Selain itu, mereka belajar membuat administarasi pembelajaran, seperti Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Asesmen Tujuan Pembelajaran, hingga membuat modul ajar.
“Harapannya, setiap santri mampu meraih Capaian Pembelajaran dengan semangat dan bebas tekanan karena dilakukan dengan treatment sesuai gaya belajar masing-masing santri. Apalagi, kita sudah menerapkan ini sebelumnya. Jadi saat materi, kami banyak berdiskusi tentang kendala-kendala yang dihadapi. Pak Kusno dan Bu Al memberi alternatif masukan yang fresh dan bisa diterapkan di pembelajaran. Beliau juga memberi studi kasus yang lain sehingga kami bisa belajar banyak hal untuk siap menerapkam diferensiasi di kelas,” papar Ustazah Ilmi.
penulis: Ria