Etika dan Literasi dalam Majelis Ilmu

FASCO.ID – Kedatangan kami (penulis sekaligus pemateri) merupakan kali kedua di SD Muhammadiyah 1 Krian. SD yang komandani ibu Arum Ndalu, S.Pd., M.Pd. ini merupakan salah satu SD favorit di wilayah Krian dan sekitarnya. Kepala Sekolah yang baru menyelesaikan studi magister ini memiliki banyak program dan kreatifitas yang sangat luar biasa, diantaranya yaitu Gerakan Tahajjud bagi siswa-siswi kelas VI. Mengapa? Karena Shalat Tahajjud merupakan ibadah yang bersifat lahir dan batin. Inilah alasan mengapa kegiatan pembiasaan ini luar biasa terutama bagi anak usia Sekolah Dasar.

Bentuk kegiatan kali kedua ini tidak jauh berbeda kemasannya dengan kali pertama saat kami hadir. Jum’at malam Sabtu, 25 November 2022, yang bertepatan dengan hari guru nasional, selepas Shalat Isya’ anak-anak sudah riuh rendah di ruang utama Masjid Baiturrahman komplek SD Muhammadiyah 1 Krian. Kegiatan ini digawangi oleh Ustadz Ali Marzuki, S.Sos.I sebagai Kaur al Islam dan dibantu Ustadz M. Robiul Iqbal, S.Kom, Ustadz Ahdinul Ulumaudin, S.Pd dan Ustadzah pendamping lainnya yang memberikan arahan sebelum kami memulai materi.

Pada sesi Pra-Tahajjud kali ini kami mencoba mengemas dengan strategi dan pendekatan serta topik yang berbeda. Sebelum kami menyampaikan materi, anak-anak kami bagi menjadi 3 kelompok putra dan 3 kelompok putri. Sebelum pembagian dimulai kami memberikan semacam kegiatan apersepsi literasi Bahasa Inggris, dengan tema tentang bentuk (shapes). Kami meminta 3 perwakilan dari putra dan 3 perwakilan putri untuk maju. Mereka kami tanya apa Bahasa Inggrisnya segitiga, lingkaran, persegi panjang, belah ketupat, persegi empat dan oval. Setelah mereka menyebutkan satu persatu bentuk yang diminta; triangle, circle, rectangle, rhombus, square, dan oval mereka kami minta menggambar di atas kertas kosong yang telah disediakan oleh Ustadzah pendamping.

Setelah memastikan gambar yang dibuat benar, kami meminta anak laki-laki berhitung mulai 1 sampai 3. Sedangkan untuk anak-anak perempuan kami minta berhitung mulai 4 sampai 6. Selesai berhitung mereka harus mencari kelompok sesuai nomor dan gambar yang telah dibuat oleh ketua kelompok yang ditunjuk. Setelah menemukan kelompoknya mereka harus membentuk pola sesuai dengan gambar kelompok. Dalam hitungan 1 sampai 10 ternyata ada 1 kelompok yang bentuknya berantakan dan tidak sesuai gambar kelompok.

Baca Juga :  Beragama itu Mudah, Tidak Ribet
Baca Juga :  Orientasi Soft Skill Kader Muda Masjid Muhammadiyah

Maka sebagai hukuman mereka kami minta berdiri dan membentuk ulang seperti gambar kelompoknya.
Saat semua anggota kelompok sudah terbentuk kami meminta masing-masing kelompok memberikan respon dengan yel-yel yang sama. Kelompok yang dipanggil harus memberikan respon, “Yes Yes Allahu Akbar.” Ini adalah salah satu strategi kami untuk menciptakan komunikasi dalam pembelajaran (rapport) selama kegiatan berlangsung. Memudahkan kendali dan menciptakan kebersamaan untuk kelas yang hampir 130 an siswa. Rapport merupakan bentuk komunikasi guru dan siswa sekaligus siswa dengan siswa itu sendiri. Setelah prosesi ini selesai, baru kami masuk ke materi dan diskusi.

Tema yang kami angkat yaitu pesan Nabi SAW kepada Ibnu Mas’ud. Hadits ini seperti tersebut dalam Kitab Lubabul Hadits, Imam As Suyuthi yang menuliskan salah satu hadits dari sepuluh hadits tentang keutamaan ilmu dan ulama. Salah satunya yaitu pesan Rasulullah SAW kepada Ibnu Mas’ud RA, “Wahai Ibnu Mas’ud, “Dudukmu sesaat di majelis ilmu meskipun tanpa memegang pena dan menulis satu huruf pun, itu masih lebih baik bagimu daripada memerdekakan seribu orang budak, pandanganmu (yang ikhlas menyimak) kepada wajah orang yang berilmu (‘Alim, Guru, Ustadz, Muballigh, atau Kyai) itu lebih baik daripada engkau bersedekah dijalan Allah dengan seribu ekor kuda, dan ucapan salammu kepadanya itu lebih baik daripada beribadah seribu tahun.”

Ada 3 hikmah yang terkandung dalam hadits ini yang perlu kita cermati. Pertama, etika dalam majelis ilmu. Bagaimana rapport harus dibangun secara aktif dan efisien antara guru dan siswa. Meski tidak mencatat apa yang disampaikan oleh Guru atau Ustadz karena ia sudah tercatat sebagai bentuk ibadah yang berpahala, namun tentu lebih baik pula dengan menyimak dan mencatat semua informasi yang disampaikan secara rinci. Bukan hal yang aneh ketika seseorang lupa apa yang sudah pernah ia dengar. Yang mencatat saja bisa lupa apalagi yang tidak mencatat. Sebagaimana pepatah Arab yang menyatakan, “Ilmu itu ibarat hewan buruan, dan tulisan itu adalah pengikatnya. Maka ikatlah hewan buruanmu itu dengan ikatan yang kuat.”

Baca Juga :  Silaturrahim Da'i dan Khotib
Baca Juga :  Begini Korean Food Ala Mubosta

Kedua, etika saat menyimak materi. Melihat dan memperhatikan dengan seksama pelajaran yang disampaikan oleh guru atau ustadz. Tidak boleh bercanda dan bersenda gurau. Seluruh panca indera harus menyatu secara fisik dan metafisik. Pendengaran, penglihatan, pikiran dan hati harus benar-benar menyatu di majelis (kelas). Sejenak saja panca indera berpaling maka sekejab itu pula informasi yang disampaikan akan menghilang. Masuk telinga kanan, keluar lewat telinga kiri.

Yang terakhir, etika ketika bersua dengan orang alim (Guru atau Ustadz) dengan mengucap salam. Sebagaimana ketika kita bertemu dengan saudara seiman seagama. Bentuk sapaan yang lumrah ketika bertemu orang lain sekaligus wujud keramah tamahan kita sebagai makhluk sosial. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, ia adalah salah satu yang utama dari enam perkara yang harus ditunaikan seorang muslim. Maka sudah barang tentu berucap salam kepada seseorang yang lebih tinggi ilmu dan derajatnya memiliki keutamaan sosial dan spiritual tersendiri pula.

Materi yang berikutnya yang masih beririsan dengan sebelumnya yaitu nasehat Imam Syafi’i tentang 6 perkara yang menjadi prasyarat sukses orang yang menuntut ilmu. Secara berurutan yaitu kecerdasan, semangat, kesungguhan, kecukupan (materi), ada Ustadz (guru), dan waktu yang lama. Secara garis besar yang namanya belajar itu berarti mikir dan berpikir; Belajar itu butuh semangat (ketamakan dalam mencari ilmu); Belajar itu membutuhkan kegigihan dan kerja keras; Belajar itu butuh support finansial; Belajar itu harus ada pendampingan guru yang mumpuni; dan Belajar itu butuh proses dan kesabaran, tidak bisa instan.

Sebagai bentuk asesmen, pada akhir sesi sharing, anak-anak kami tanya satu persatu berdasarkan goresan tinta yang mereka tuangkan di atas kertas yang sama dalam kelompok masing-masing. Tiap perwakilan kelompok menjawab dengan benar setiap pertanyaan yang kami sampaikan. Dan kita rayakan bersama setiap jawaban sempurna maupun yang kurang sempurna dengan memberikan skor pada masing-masing perwakilan kelompok yang menjawab dengan applause bersama Semua bersemangat dan gembira mengikuti sesi kali ini. Dan akhirnya kita tutup dengan photo bersama dengan yel yel masing-masing kelompok.

Baca Juga :  PD Muhammadiyah Dukung Sidoarjo Jadi Tuan Rumah Musyda IMM Jatim
Baca Juga :  Puncak Milad Pemuda Muhammadiyah ke-90 PDPM Sidoarjo

Sebagai kesimpulan, bahwa menghormati orang alim, guru, ustadz, muballigh, atau Kyai tidak hanya dalam konteks sosial saja. Dalam konteks keilmuan dan kapasitasnya yang lebih dari kita juga menjadi alasan kita untuk respect, taat dan patuh. Kepatuhan dalam aspek belajar dan pembelajaran dalam kapasitas sebagai guru dan murid atau Ustadz dan santri harus mengedepankan azas dan etika kesopanan yang berlaku. Karakter pelajar yang berbasis al Islam dan akhlaqul karimah harus dikedepankan.

Budaya dan literasi menulis segala bentuk pengetahuan dan informasi baru dan penting juga hal yang tidak kalah penting. Literasi menulis perlu dibiasakan pada anak sejak dini. Budaya menulis adalah salah satu penciri para pencari ilmu yang berkemajuan. Bahasa tulis terkadang bisa lebih tajam dan kuat dari bahasa lisan terutama dalam era digital 5.0 saat ini. Semoga berkah dan ridho Allah SWT dilimpahkan kepada semua lembaga pendidikan, peserta didik, guru, dan Ustadz/ah yang ikhlas di kehidupan masing-masing, kini dan nanti.

Aamiin ya Rabb
Nashrun minallah wa fathun qorib

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

22FansLike
113FollowersFollow
SubscribersSubscribe
- Advertisement -

Latest Articles