Tahajjud Sejak Dini

Tahajjud Sejak Dini oleh: Sulton Dedi Wijaya, S.Pd., M.Pd.

Fasco.id – Bangun di sepertiga malam dan melakukan Shalat Tahajjud tentu hal yang berat sebagian orang. Tidak hanya bagi orang dewasa apalagi bagi anak-anak usia Sekolah Dasar. Namun tidak bagi yang mau mencoba membiasakan kebiasaan baik ini seperti yang dilakukan siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Krian.

Hari ini begitu luar biasa bagi kami, terutama keluarga besar SDMutu Krian. Hari ini, Jumat malam Sabtu, 21 Oktober 2022 selepas Isya’ kami didaulat untuk membersamai siswa-siswi kelas akhir untuk memberikan sedikit motivasi dan spirit pembelajaran; Dilanjutkan tilawah bersama dalam kelompok-kelompok kecil dengan bimbingan bapak ibu guru sekolah; Sebelum dilanjutkan nanti sholat Tahajjud bersama pada pukul 2.30.

Menurut Ustadz Ali Marzuki, S.Sos.I. selaku Kaur Al Islam sekaligus salah satu guru pendamping acara ini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pembiasaan rutin bagi siswa-siswi kelas enam dan akan di lanjutkan ke kelas dibawahnya. Kegiatan serupa juga pernah dilakukan sebelum pandemi bahkan diadakan di luar sekolah. Namun setelah adanya pandemi kegiatan ini vakum untuk sementara.

Dalam sesi sharing selepas Shalat Isya’ kami berpesan tentang pentingnya belajar diwaktu kecil. Sebagaimana dalam pepatah Arab yang menyebutkan, “Bahwa belajar diwaktu kecil ibarat mengukir di atas batu.” Mengasah panca indera untuk menyerap segala bentuk pengetahuan dan informasi. Menjadikannya sebuah cahaya penerang dikala gelap. Sebagaimana pesan Imam Syafi’i, “Ilmu itu ibarat cahaya, yang tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.” Ilmu yang diraih dengan berlelah, berkeringat, dan berproses. Dengan kesungguhan dan kegigihan jiwa dan raga.

Baca Juga :  PSI Tuban Edukasi Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan di Tengah Pandemi

“Orang yang bertambah ilmunya harus makin bertambah hidayahnya. Harus makin dekat dengan sang Pencipta bukan malah menjauh. Dan kami juga berpesan kepada mereka agar senantiasa berbuat baik pada orang tua dan bapak ibu guru di sekolah. Ketaatan dan kepatuhan kita kepada mereka adalah kunci. Sebab keridhoan merekalah yang akan mengawal kesuksesan kita di dunia dan bahkan sampai akhirat kelak.”

Baca Juga :  PSI Tuban Edukasi Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan di Tengah Pandemi

Ustad Sulthon Dedi Wijaya

Tepat pada jam 2.30 kami sudah berada di Masjid Baiturrahman komplek SD Muhammadiyah Krian yang masih tampak sepi dan lengang. Hal ini bukan tanpa alasan, karena bapak ibu guru harus ekstra sabar membangunkan mereka satu persatu di ruang kelas masing-masing. Hal ini dikuatkan oleh petugas jaga keamanan, bahwa anak-anak masih ramai bermain-main meski sudah lewat pukul sebelas malam dan sudah diingatkan untuk istirahat karena besok harus segera bangun untuk shalat Tahajjud.

Baru setelah pukul 2.45 anak-anak mulai memasuki ruangan masjid meski beberapa dari anak-anak yang masih terlihat ngantuk. Tepat pukul 3.10 menit kita mulai shalat tahajjud bersama-sama. Delapan rakaat kami lakukan dengan salam pada setiap dua dan dilanjutkan Witir tiga rakaat. Anak-anak ternyata mampu dan kuat mengikuti rakaat demi rakaat sampai selesai. Bahkan sampai dilanjut Shalat Subuh berjamaah.

Perintah shalat Tahajjud sendiri sebagaimana Allah firmankan dalam surat Al Isro ayat 79 yang maknanya “Dan dari sebagian malam dirikanlah shalat tahajjud sebagai ibadah sunnah bagimu (Muhammad), yang karenanya Allah akan menempatkanmu ke tempat yang terpuji.” Pembiasaan _riyadhoh_ spiritual yang dilakukan secara kolektif dan konsisten seperti inilah yang akan menumbuhkan kekuatan bagi individu maupun lembaga. Bentuk upaya manusia dalam mensinergikan potensi yang ada di bumi dan langit yang akan menurunkan berkah sekaligus ridhoNya dalam perspektif yang luas.

Baca Juga :  Tetap Muslimah, Walau Banyak Tawaran Job Modeling

Maka anak-anak dan orang tua perlu berbangga diri dengan pembiasaan spiritual sejak dini yang difasilitasi bapak ibu guru sekolah. Hal ini tentu menjadi pengalaman sosial dan spiritual tersendiri bagi mereka kelak ketika menjadi orang sukses. “Man jadda wa jada“. Barangsiapa bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan hasil jerih payah kesungguhannya. Bersungguh-sungguh belajar untuk dunia dan akhirat. Nashrun minallahi wa fathun qoribb

Baca Juga :  PC IMM Sidoarjo Perkuat Kemampuan Kader Lewat Pelatihan Jurnalistik

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

22FansLike
113FollowersFollow
SubscribersSubscribe
- Advertisement -

Latest Articles