Beragama itu Mudah, Tidak Ribet. Oleh: Sulthon Dedi Wijaya, Ketua Ranting Muhammadiyah Sidomojo-Krian.
FASCO.ID – Alhamdulillah, Ahad pagi, 2 Oktober 2022 Ranting Muhammadiyah Sidomojo Krian mendapat keberkahan yang luar biasa. Mengapa? Karena hari ini, kami seluruh jama’ah Masjid Jami’ Sabilil Haq berkesempatan menerima kunjungan Ketua Majelis Tabligh PDM Sidoarjo, Ustadz Ridwan Ma’ruf, SE. Hadir pula dalam kesempatan ini ketua PCM Krian Ustadz Drs. Fauza Asngadi, Ketua Majelis Tabligh Ustadz Ahmad Yusa’, SE beserta jajaran ketua majelis, PCA dan anggota AUM.
Acara pagi itu merupakan rangkaian kegiatan Pengajian yang diselenggarakan PCM Krian pada Ahad pertama di bulan Oktober kali ini. Sambutan pembuka disampaikan langsung oleh ketua Ranting Muhammadiyah Sidomojo Ustadz Sulton Dedi Wijaya, S.Pd., M.Pd., dilanjutkan sambutan ketua PCM Krian Ustadz Drs. Fauza Asngadi.
Pengajian ini bertujuan untuk meningkatkan khazanah keislaman dan memperkuat silaturrahim antara anggota dan pimpinan PCM, PCA, AUM, Ortom, dan Ranting. Momen yang diadakan sebulan sekali ini adalah yang kedua setelah pandemi. Pengajian yang pertama diadakan di Masjid Baiturrahman Komplek SD Muhammadiyah 1 Krian.
Jumlah jama’ah yang turut hadir pada acara kali ini sekitar 100 orang dari jama’ah internal Masjid, rombongan PCM dan utusan Ranting yang ada disekitar wilayah Krian. Termasuk panita yang terdiri dari ibu-ibu Aisyiah dan anggota remaja masjid yang turut aktif membantu mensukseskan kegiatan pengajian.
Ustadz Ridwan yang sekaligus sebagai narasumber kali ini menyampaikan kesan yang mendalam ketika pertama kali datang dan masuk ke Masjid Sabilil Haq. ‘Ada kesan adem dan nyaman yang beliau rasakan, tutur beliau.’ Topik yang beliau paparkan yaitu seputar kaifiyah (tatacara) sholat bagi orang sakit.
Surat Ali Imron ayat 191 yang beliau sampaikan merupakan salah satu dasar bahwa apapun dan bagaimanapun kondisi kita harus tetap mengingat Allah SWT. Sambil berdiri, duduk, dan bahkan berbaringpun (dalam kondisi sakit) harus senantiasa dzikrullah (mengingat Allah SWT). “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Dzikir secara formal dalam tuntunan syari’at bagi orang Islam yaitu dengan sholat. Sholat yang merupakan tiangnya agama ini harus tetap ditegakkan dan tidak boleh ditinggalkan. Bahkan ketika sakitpun sholat itu tetap wajib hukumnya, namun kaifiyahnya saja yang mendapatkan keringanan dalam aturan Islam. Sebagaimana puasa Ramadhan yang juga bersifat wajib. Namun ketika ada udzur syar’i maka ia boleh diganti di luar bulan Ramadhan.
Kemudian beliau mengutip surat Al Baqoroh 185; “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”
Untuk mendapatkan mahabbah Allah itu sangat simple. Allah sudah memberikan petunjuknya dalam Al Quran surat Ali Imron ayat 31; “Katakanlah (Muhammad); Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Artinya apa? Syariat Islam yang diajarkan Rasulullah SAW itu hakekatnya sudah final dan baku. Termasuk rukhsoh dengan alasan yang dzorurot yang bisa menggugurkan syarat wajibnya. Sebab keilmuan dan pemahaman beragama yang kurang terkadang kita sendiri yang menjadi ribet.
Maka dari itu, beliau berpesan di awal paparannya, untuk mengupgrade dan melakukan continuous improvement dalam aspek kualitas keimanan kita masing-masing. Cara yang mudah diantaranya dengan mendatangi pengajian-pengajian yang diadakan di lingkungan PCM maupun Ranting. “Hadirkan suasana batin yang positif dan menyenangkan saat ngaji, karena itulah momen untuk rekreasi hati bagi orang beriman. Mengingat ngaji saat ini adalah barang yang langka karena alasan kesibukan.”
Tepat pada pukul 11.20 acara berakhir dan ditutup dengan doa dan photo bersama dan dilanjutkan dengan sholat Dhuhur berjamaah. Sebelum pulang seluruh peserta menikmati jamuan yang telah disiapkan ibu-ibu jama’ah Masjid Sabilil Haq.