57 tahun perjuangan IMM bersama Prof.Din Syamsuddin

Fasco.id – 27, Maret 2021
Semarak Milad IMM ke-57 tahun Koorkom IMM Umsida menyelenggarakan WEBINAR Kebangsaan sebagai bentuk refleksi identitas perjuangan IMM menggunakan Zoom Metting.

Dalam kesempatan Webinar Kebangsaan ini diisi oleh 3 narasumber, yakni Prof. Dr. M. Din Syamsuddin. (Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015), Eko Hardiansyah, M.Psi. (Wakil Rektor 3 Umsida), Resistor Septa, S.Psi. (Ketua Umum PC. IMM Sidoarjo periode 2017-2018) dan Dimoderatori IMMawan Dede.

Dalam krisisnya, IMMawan Ilham Arrasyid (ketua umum KOORKOM Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) mengajak kader IMM untuk lebih responsif terhadap masalah kebangsaan, karena salah satu lahirnya IMM adalah merespon masalah kebangsaan Negara Indonesia. “Why IMM lahir ditengah masalah besar negara? IMM menjunjung negara, IMM ingin memperbaiki negara, maka dari itu IMM hadir pada saat itu.” Ujar IMMawan Ilham Arrasyid

Dalam krisisnya juga, IMMawan Ilham Akbar (Ketua Umum PC. IMM Sidoarjo) mengajakan kader IMM untuk menjawab masalah-masalah bangsa yang penuh kontradiksi dan ucapan terima kasih kepada 3 narasumber terhadap waktu yang sudah diluangkan. “Kita kaum sebagai intelektual harus menjawab masalah-masalah bangsa dimanapun berada. Juga saya ucapkan terima kasih kepada pemateri meluangkan waktu ditengah kesibukannya.” Ujar IMMawan Ilham Akbar

Dalam proses diskusi ayahanda Din Syamsuddin menyatakan bahwa nilai-nilai dasar belum ditegakkan secara sejati, belum diimplementasikan secara terimplementasi dengan bukti masih banyak ketimpangan antara idealitas dan realitas, bahkan terjadi distorsi, deviasi dan disorientasi. “Tantangan terbesar yang disepakati oleh pendiri bangsa, seperti Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 belum dapat ditegakkan secara sejati. Sistem politik kita jika berada di bawah pancasila sila ke-4 jauh panggang dari api, sistem dan praktek ekonomi kita jika menggunakan sila ke- 5, jika dengan pasal 33 UUD 1945 jauh panggang dari api, artinya ada yang keberatan “. Ujar ayahanda Syamsuddin

Baca Juga :  Pemuda Muhammadiyah ; PPN untuk Pendidikan dan Sembako Bukti Pemerintah Tak Punya Empati Pada Rakyat
Baca Juga :  Logis, Kalau An Nur ini Pesantren Ramah Anak.

Narasumber ke-2 ayahanda Eko Hardiansyah juga mengajak mahasiswa terkhusus mahasiswa Umsida untuk lebih aktif kegiatan diluar kampus, mencari masalah-masalah ditengan masyarakat untuk memberikan solusinya. “Carilah problem-the problems that there in the society, kemudian selesaikan. Ambil tantangan itu, jangan kemudian merasa nyaman di zona nyamannya sendiri”. Ujar bapak Eko

Dalam penyampaian materi, Narasumber ke-3 kakanda Septa Resistor juga tak mau kalah. Beliau menyampaikan bahwa pemahaman terhadap idealisme mahasiswa pasti akan dihantam dengan pemahaman prakmatisme. Itu kembali lagi melalui proses diskusi kita sampai mana, dan juga melekatnya ideologi IMM kita sampai mana. “Di IMM ini adalah jembatan pemahaman-pemahaman idealis juga harus memahami pemahaman praktis. Jadi kalau kita sudah paham idealitas kita selaku mahasiswa itu apa, kemudian kalau kita diantar sampai pos-pos diskusi membuat sebuah gerakan, kita akan ditawari kepentingan-kepentingan prakmatis”. Ujar kakanda Septa.han

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

22FansLike
113FollowersFollow
SubscribersSubscribe
- Advertisement -

Latest Articles