Tanggulangin – Bantuan sembako sebanyak 467 paket dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sidoarjo disalurkan kepada para korban banjir di Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, dan Desa Banjarpanji Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Bantuan ini secara simbolis diserahkan ketua PGRI Kabupaten Sidoarjo Drs. Edy Wuryanto, M.Pd., M.M. di SMPN 2 Tanggulangin, Selasa (16/3/2021).
Bantuan yang diberikan ini adalah kumpulan dari seluruh anggota dan pengurus PGRI se-Kabupaten sidoarjo. PGRI Kabupaten Sidoarjo sebatas memfasilitasi dari potensi yang ada.
“Paket bantuan ini disalurkan kepada anak-anak kita, SDN Kedungbanteng, SDN Banjarasri, SDN Banjarpanji, dan sebagian di SMPN 2 Tanggulangin,” ujar Edy.
Bagaimanapun, kata Edy, anak-anak kita ini masih kecil, walaupun sudah SMP. Proses pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi ini, tetap menjadi perhatian khusus bagi PGRI Kabupaten Sidoarjo, karena anak-anak ini adalah masa depan kita.
“Semoga anak-anak kita ini nanti bisa menjadi pemimpin hebat dimasa depan, dan bisa mengangkat daerah-daerah ini nanti menjadi lebih layak untuk ditinggali,” harapnya.
Pria yang akrab disapa Pak Edy ini menceritakan, disebagian tempat, air itu menjadi tempat wisata yang menyenangkan. Namun, kalau air itu menggenang terus, itu juga akan menjadi problematika tersendiri.
Kita semua berharap, kedepan daerah sekitar sini dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah menjadi tempat wisata dengan perpaduan air. Sehingga masyarakat sekitar sini, banjir bukan menjadi sebuah permasalahan, tapi menjadi kebermanfaatan untuk masyarakat.
“Mungkin saja bendungan yang bisa jadi destinasi wisata, seperti di beberapa daerah lain itu dibuatkan waduk, dan menjadi tempat wisata yang menarik,” tandasnya.
Kepala SDN Geluran 3 Taman berkeyakinan, dengan hadirnya Bupati Sidaorjo yang masih muda dan enerjik, bisa membawa Sidoarjo lebih baik. Seperti Desa Banjarasri, Banjarpanji, Kedungbanteng, untuk mendapat solusi yang terbaik.
Disinggung tentang relokasi SMPN 2 Tanggulangin untuk hindari banjir. Edy mengatakan, itu akan menjadi permasalahan sendiri jika relokasi benar-benar dilaksanakan, karena berbenturan dengan sistem zonasi.
“Karena, anak-anak ini, juga perlu sekolah dan tidak jauh dari rumah mereka tinggal,” katanya.
Bantuan paket sembako ini adalah bentuk kasih dan sayang dari guru yang tergabung dalam PGRI kepada anak-anak yang terdampak banjir di Kecamatan Tanggulangin.
Dari keseluruhan paket, dibagi ke beberapa sekolah yang terdampak. Diantaranya, SDN Banjarasri 97 paket, SDN Banjarpanji 61, SDN Kedungbanteng 142, dan SMPN 2 Tanggulangin 167 paket.