Fasco.id – Organisasi Otonom (ORTOM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menyelenggarakan Web Seminar (WEBINAR) yang diikuti oleh mahasiswa Umsida dan masyarakat umum via Zoom, Sabtu (13/03/2021).
Pada kesempatan ini, Webinar yang mengusung tema ” Ber-Amar Ma’ruf Nahi Munkar ala Mahasiswa Umsida” ini diisi oleh 2 narasumber, yakni bapak Hasan Ubaidillah, S.E, M.M (Direktur DKKA UMSIDA dan sekaligus dosen Manajemen) dan Kakanda Adit Hananta Utama (Ketua Umum PD. Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo) juga dimoderatori oleh Yuniar Trisca. Pada proses acara, narasumber menjelaskan peran, fungsi, dan gerakan mahasiswa, juga mengulas dakwah dan menyelaraskan gerakan Ortom Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Tapak Suci (TS), dan Hizbul Wathan (HW).
Dalam proses sambutannya, perwakilan dari ketua- ketua Ortom Umsida (Ilhamm Arrasyid ketua IMM Korkom Umsida, Teguh ketua HW Umsida, Arya Bimantara Ketua TS Umsida) menyampaikan pesan dan harapan yang hampir sama. Pertama, perlunya beramar ma’ruf nahi mungkar bagi mahasiswa Umsida. Kedua, mengharmonisasikan dan mensinergikan gerakan dakwah Ortom Umsida, walau pun ada perbedaan karakter disetiap Ortomnya.
Bpk Ubaidillah menyampaikan bahwa peranan mahasiswa dan gerakannya itu sangat penting untuk pesan moral-intelektual terhadap masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa itu mempunyai 2 kewajiban, yakni menuntut ilmu dan kewajiban turun menganalisis sosial-lingkungan masyarakat.
“Mahasiswa itu mempunyai 2 kewajiban yaitu kuliah (menuntut ilmu) dan kewajiban dilingkungannya. Terus untuk kuliah itu sendiri mahasiswa dituntut agar memiliki kemampuan analisis-analisis yang nantinya akan bisa digunakan pada saat bersosialisasi. Agar apabila pada saatnya mereka turun kejalan mereka memiliki ilmunya”. ujar bpk Ibaidillah
Narasumber ke-2 Mas adit juga menyampaikan terkait dakwah Muhammadiyah dan Ortom-Ortomnya. Bahwa dakwah tidak hanya di mimbar masjid saja, tetapi dimanapun dakwah bisa dilakukan, di kampus, di lingkungan kerja, dan lain sebagainya.
“Menyinggung tentang beramar makruf nahi munkar dari ayat ali-imron ayat 104 sama hadist nabi yang mengatakan apabila kita melihat kemungkaran hendaklah kita mencegahnya dengan tangan (kuasa Allah) apabila tidak bisa menggunakan lisan tetapi jika dengan tangan juga tidak bisa dengan hati, dan itu selemah-lemahnya iman”. Ujar mas adit
M. Khusni Bayyinal K.