Fasco.id-“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena kematian itu, jika diingat oleh orang yang sedang dalam kesusahan hidup, akan bisa meringankan kesusahannya. Dan jika diingat oleh orang yang sedang senang, akan bisa membatasi kebahagiaanya itu.” (Oki Setiana Dewi)
Apa yang kita cari dalam kehidupan in? Apa yang sepantasnya kita perjuangkan dalam kehidupan ini? Kekayaankah? Jabatankah? Atau ada yang lain? Manusia selalu mempunyai pilihan dalam kehidupan ini, termasuk menentukan pilihan terhadap tujuan hidup. Manusia boleh memilih mengejar kekayaan dalam kehidupan ini. Manusia dipersilahkan mengejar jabatan, tetapi perlu diingat, setiap pilihan mempunyai konsekuensi dan pertanggung jawaban terhadap Sang Pencipta.
Lalu, pilihan tujuan kehidupan yang bijak yang bagaimana? Pilihan yang paling bijak ialah pilihan yang mengingat kata kunci dalam kehidupan, yaitu kematian. Kematian selalu mengajarkan bahwa kehidupan hanyalah sementara. Kematian juga mengajarkan apa yang kita miliki di dunia sesungguhnya hanyalah titipan. Maka tidak ada tujuan hidup yang lain selain beribadah kepada Allah SWT, mencari amal kehidupan sebanyak-banyaknya, dengan sebisa mungkin bermanfaat bagi orang lain, misalnya: menjadi orang kaya yang bermanfaat atau menjadi pejabat yang amanah.
Tujuan kehidupan ini harus sedini mungkin kita tanamkan pada diri kita, kematian hadir bukan karena alasan usia atau sakit. Banyak anak muda yang masih berumur belasan atau masih berkepala dua sudah dipanggil Allah SWT. Selain itu, banyak juga orang yang ketika malam masih bersenda gurau tetapi ketika pagi tak bisa bangun dari tidurnya. Kita semua pasti akan merasakan nuansa sepi sepanjang hari, pagi siang malam penuh dengan kesepian. Tak ada kawan bicara, yang ada hanyalah amal ibadah kita, nuansa tersebut yaitu nuansa di alam kubur, semua orang pasti akan meninggal.
Takdir kematian tak akan pernah bisa kita lawan, tetapi bisa kita persiapkan dengan sebaiknya, Dan masing-masing orang mempertanggung jawabkan apa saja yang dilakukan ketika ia hidup. Bersyukurlah tatkala pagi datang menyapa hari kita, berarti kita masih diberi kesempatan untuk mencari modal kematian. Lebih baik kita menjalani hari-hari kita dengan kesadaran-kesadaran hidup. Sudah mengertikah kesadaran-kesadaran apa saja yang harus kita miliki dalam hidup ini? Empat kesadaran yang membuat diri kita menjadi orang-orang yang beruntung dalam hidup ini, yaitu sebagai berikut: Kesadaran Bertuhan, Kesadaran Pentingnya Waktu, Kesadaran berbagi, Kesadaran Menyiapkan Generasi Terbaik.
Ditulis dalam rangka refleksi dan menasihati diri sendiri.