Dalam rangka memperingati bulan bahasa dan sastra, SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) menggelar festival bulan bahasa. Bulan bahasa kali ini diisi dengan 10 kegiatan perlombaan diantaranya lomba cipta dan baca puisi, cipta cerpen, desain karakter, desain poster, menyanyi dalam berbagai bahasa, peragaan busana adat, masakan nusantara, kaligrafi arab, berbalas pantun dan story telling.
Acara berlangsung pada hari Selasa (27/11) dan dilaksanakan secara online. Media online dapat diakses melalui youtube channel SMAM1TA TV. Channel ini menampilkan kegiatan festival bulan bahasa yang dapat disaksikan oleh warga smamita dan umum.
Acara pertama berisi sambutan oleh Edwin Yogi Laayrananta, Wakil Kepala Sekolah Smamita bidang kesiswaan. “Acara Ini menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Kebanggaan kami, rasa syukur kami atas apa yang dilimpahkan Allah untuk senantiasa mendidik anak kita dengan luar biasa. Berkat support dari wali siswa untuk anak-anaknya, di masa pandemi ini meskipun keterbatasan kita untuk bisa hadir bertatap muka di Smamita, namun kita semua bisa melihat, merasakan, bahkan melakukan sesuatu yang menjadi luar biasa. Kami berharap kepada semuanya untuk tetap tingkatkan kemampuan kita untuk berprestasi dan mengembangkan sesuatu.” ujarnya.
Festival bulan bahasa berlangsung meriah. Walau terhalang oleh pandemi, hal itu tidak menyurutkan semangat siswa-siswi Smamita untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. seperti partisipan lomba pantun, Diera Nadda dan Efin Nurhabibah kelas 10 IPA 4. Mereka sangat bersemangat dalam lomba ini meskipun sedikit grogi dan kesusahan untuk membalas pantun lawan.
Tak hanya bersemangat, siswa-siswi Smamita juga mempunyai kreativitas yang bervariasi. Hal itu terbukti dalam lomba kaligrafi arab. Banyak peserta menuangkan idenya dengan tema berbeda-beda. Salah satu peserta ada yang menggunakan tema tiga dimensi (3D), yakni Satrio Wicaksono kelas 11 IPA 3. “Saya memilih tema tiga dimensi karena menurut saya ini anti mainstream, karena peserta yang lain lebih banyak mewarnai kaligrafi.” jelasnya. Ia mengatakan bahwa Ia mendapat ide kaligrafi tersebut dari ayat-ayat Al-Quran.
Lomba lain yang tak kalah seru adalah lomba penyajian masak. Masakan berbagai daerah Indonesia disajikan oleh siswa-siswi Smamita dengan hiasan yang unik dan rapi. Mereka semua berhasil menyajikan masakan Indonesia dengan ciri khas masing-masing. Seperti yang dikatakan oleh Andriantika dan Charina Adinda kelas 11 IPA 4, mereka telah mempersiapkan lomba ini sekitar lima hari. Berbagai kesulitan juga mereka alami. “Udah nyoba belajar masaknya kurang lebih lima hari. Lihat dari youtube. Kesulitannya waktu mengolah ketan aja, sih. Itu sampai ngulang berkali-kali.” Kata Charina Adinda. “Tapi meski sulit kami puas dengan hasilnya.” Imbuh Andriantika.
Dalam perayaan ini pihak Smamita selalu menerapkan dan menghimbau siswa-siswinya untuk menerapkan protokol kesehatan. Dengan adanya festival bulan bahasa, diharapkan seluruh warga Smamita dapat memperingati Bulan Bahasa dengan kegiatan-kegiatan yang positif serta kegiatan yang mengembangkan potensi.
oleh: Rahma Meidiana jurnalis SMAMITA